Imam Tidak Tasyahud Awal

Pertanyaan:

Imam sudah tegak berdiri, tetapi makmum yang belum paham tetap duduk tasyahud sambil mengingatkan imam. Apa yang seharusnya dilakukan oleh imam? Apakah kembali duduk atau tetap berdiri sambil memberikan isyarat kepada makmum untuk ikut berdiri?

Jawaban:

Jika posisi imam sudah tegak berdiri, dia tidak kembali duduk. Dia tetap berdiri sambil memberikan isyarat kepada makmum untuk ikut berdiri.

Baca juga: Imam Lupa Tasyahud Awal

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah menjelaskan rincian kejadian tersebut sebagai berikut.

Misalnya, seseorang bangkit dari sujud kedua pada rakaat kedua. Dia hendak berdiri menuju rakaat ketiga. Akan tetapi, dia lupa tasyahud awal.

Kemungkinan pertama: Dia ingat (atau diingatkan) sebelum beranjak berdiri.

Dalam kondisi ini, hendaknya dia tetap duduk dan melakukan tasyahud, kemudian menyempurnakan shalatnya. Tidak ada sujud sahwi baginya.

Baca juga: Bacaan-Bacaan Tasyahud

Kemungkinan kedua: Dia ingat (atau diingatkan) setelah beranjak berdiri, tetapi belum sempurna berdiri.

Dalam kondisi ini, hendaknya dia kembali duduk dan melakukan tasyahud, kemudian menyempurnakan shalatnya sampai salam. Setelah itu, dia melakukan kemudian sujud sahwi (setelah salam) kemudian salam (lagi).

Baca juga: Isyarat Telunjuk Saat Tasyahud

Kemungkinan ketiga: Dia ingat (atau diingatkan) setelah sempurna berdiri.

Dalam keadaan ini, gugur atasnya tasyahud awal. Artinya, dia tidak kembali duduk, tetapi menyelesaikan shalat. Setelah selesai, dia melakukan sujud sahwi sebelum salam.

Baca juga: Menyadari Kesalahan dalam Shalat Setelah Salam

Dalilnya ialah riwayat Imam al-Bukhari dan yang lainnya, dari sahabat Abdullah bin Buhainah radhiallahu anhu,

صَلَّى لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَكْعَتَيْنِ مِنْ بَعْضِ الصَّلَوَاتِ، ثُمَّ قَامَ، فَلَمْ يَجْلِسْ، فَقَامَ النَّاسُ مَعَهُ، فَلَمَّا قَضَى صَلاَتَهُ وَنَظَرْنَا تَسْلِيمَهُ كَبَّرَ قَبْلَ التَّسْلِيمِ، فَسَجَدَ سَجْدَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ، ثُمَّ سَلَّمَ

“Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengimami kami shalat (Zuhur). Tiba-tiba, beliau langsung berdiri setelah dua rakaat pertama, tidak duduk (tasyahud awal). Orang-orang pun ikut berdiri bersamanya. Ketika beliau telah menyelesaikan shalat, kami menunggu salam beliau. Namun, ternyata beliau bertakbir dalam posisi duduk, kemudian sujud dua kali sebelum salam, lalu salam (lagi).” (HR. al-Bukhari no. 1224 dan Muslim no. 570) (Literatur: Risalah fi Sujud Sahwi)

Wallahu a’lam bish-shawab.

(Ustadz Abu Ishaq Abdullah Nahar)