Antara Amanah Pekerjaan dan Amalan Sunnah

Pertanyaan:

Manakah yang lebih didahulukan, amanah pekerjaan yang mendesak sekali atau melaksanakan amalan sunnah (bukan shalat/puasa)?

Jawaban:

Amanah pekerjaan wajib didahulukan daripada amalan Sunnah. Terlebih lagi jika pekerjaan tersebut sangat mendesak dan berkaitan dengan kepentingan orang lain. Sebab, secara umum kewajiban harus lebih diutamakan dan didahulukan dari amalan Sunnah.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُكُمۡ أَن تُؤَدُّواْ ٱلۡأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهۡلِهَا

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya.” (an-Nisa: 58)

Baca juga: Kisah Sebatang Kayu, Amanah yang Nyaris Punah

Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman,

فَلۡيُؤَدِّ ٱلَّذِي ٱؤۡتُمِنَ أَمَٰنَتَهُۥ

“Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanahnya.” (al-Baqarah: 283)

Baca juga: Sikap-Sikap Baik dalam Bermuamalah

Berbeda halnya jika dia memiliki uzur (halangan) sehingga tidak bisa mengerjakannya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۚ

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (al-Baqarah: 286)

Wallahu a’lam bish-shawab.

(Ustadz Abu Ishaq Abdullah Nahar)