Keluar dari Pekerjaan, Orang Tua Tidak Setuju

Pertanyaan:

Saya memohon nasihat dan jawaban. Saya resign dari salah satu lembaga yang bidang kerjanya bertentangan dengan syariat Islam. Orang tua saya masih memaksa agar saya tetap bekerja di situ dan selalu menakut-nakuti saya dengan kemiskinan. Apakah ada amalan khusus agar kuat bersabar dalam menghadapi hal ini?

Jawaban:

Segala sesuatu membutuhkan pengorbanan dan perjuangan. Setelah itu, yakinlah dengan janji Allah bahwa Dia akan memberikan jalan keluar. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُواْ فِينَا لَنَهۡدِيَنَّهُمۡ سُبُلَنَاۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ

“Dan orang-orang yang berjihad (berusaha) untuk (mencari keridhaan) Kami, pasti akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami, dan sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang berbuat baik.” (al-Ankabut: 69)

Ketakwaan dan tawakal pasti akan membuahkan solusi, mendatangkan rezeki, mencukupi kebutuhan, dan memudahkan kesulitan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُۥ مَخۡرَجًا ٢ وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُۚ وَمَن يَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُۥٓۚ

“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah mencukupi keperluannya.” (ath-Thalaq: 2—3)

Baca juga: Takwa & Tawakal Cara Menghadapi Makar Musuh

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُۥ مِنۡ أَمۡرِهِۦ يُسۡرًا

“Dan barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” (ath-Thalaq: 4)

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

فَإِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرًا

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (asy-Syarh: 5)

Baca juga: Kemudahan Setelah Kesulitan

Perlu juga diketahui bahwa selalu menakut-nakuti manusia dengan kemiskinan adalah bisikan setan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

ٱلشَّيۡطَٰنُ يَعِدُكُمُ ٱلۡفَقۡرَ وَيَأۡمُرُكُم بِٱلۡفَحۡشَآءِۖ وَٱللَّهُ يَعِدُكُم مَّغۡفِرَةً مِّنۡهُ وَفَضۡلًاۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan, dan menyuruh kamu berbuat keji (kejahatan), sedangkan Allah menjanjikan untukmu ampunan dari-Nya dan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (al-Baqarah: 268)

Oleh karena itu, hadapilah apa yang terjadi dengan memohon pertolongan kepada Allah, bersabar, ikhlas, dan rajin menunaikan shalat. Sebab, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱسۡتَعِينُواْ بِٱلصَّبۡرِ وَٱلصَّلَوٰةِۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (al-Baqarah: 153)

Baca juga: Mengapa Tidak Mendapat Pertolongan Allah?

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡ‍ًٔا وَهُوَ خَيۡرٌ لَّكُمۡۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّواْ شَيۡ‍ًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمۡۚ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ

“Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah Maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (al-Baqarah: 216)

Jadikan ayat ini sebagai pelipur lara ketika keinginan Anda tidak tercapai atau mengalami sesuatu yang tidak Anda kehendaki.

Baca juga: Pelipur Lara Saat Musibah dan Bencana

Kemudian, sibukkan diri dengan perkara-perkara yang berguna dan bermanfaat serta memohon pertolongan-Nya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَعْجَزْ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ، فَلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا، وَلَكِنْ قُلْ: قَدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ

“Bersungguh-sungguhlah pada apa yang bermanfaat bagimu. Mintalah pertolongan kepada Allah dan jangan melemah. Apabila sesuatu menimpamu, janganlah kamu mengatakan, ‘Seandainya aku melakukan begini, tentu akan begini dan begitu….’ Akan tetapi, katakanlah, ‘Sudah takdir Allah. Apa yang Dia kehendaki, Dia lakukan’.” (HR. Muslim no. 2644)

Berdoalah kepada Allah agar diberi ganti dengan yang lebih baik.

اللهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي، وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا

“Ya Allah, berikanlah pahala pada musibahku; dan gantikanlah untukku yang lebih baik darinya.” (HR. Muslim no. 918)

Baca juga: Hikmah di Balik Musibah

Berdoalah juga agar diberi kekuatan. Di antaranya dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,

وَيَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ

“Wahai Dzat yang membolak-balikkan kalbu, teguhkan kalbuku di atas agama-Mu.” (HR. at-Tirmidzi no. 2140. Syaikh al-Albani menilai hadits ini sahih dalam Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah no. 2091)

Nas’alullah as-salamah wal ‘afiyah. Kita memohon kepada Allah keselamatan lahir batin.

Wallahu a’lam bish-shawab.

(Ustadz Abu Ishaq Abdullah Nahar)