Azan Subuh Dua Kali

Pertanyaan:

Saya berniat untuk menulis surat ke pihak DKM terkait dengan azan dua kali saat subuh (terkhusus saat Ramadhan). Dalil apa yang perlu saya sampaikan? Sebab, mereka mungkin bertanya tentang dalil yang bahwa azan Subuh adalah dua kali, bukan satu kali saja.

Jawaban:

Di antara hal yang disyariatkan ketika subuh adalah dua kali azan. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,

إِنَّ بِلاَلًا يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ، فَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُنَادِيَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ

“Sesungguhnya, Bilal mengumandangkan azan pada waktu malam (masih gelap). Maka dari itu, makan dan minumlah sampai Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan azan.” (HR. al-Bukhari no. 617, 622, dan Muslim no. 1092 dari sahabat Ibnu Umar radhiallahu anhuma dan Aisyah radhiallahu anha)

Artinya, azan Bilal tersebut sebelum terbit fajar, sedangkan azan Ibnu Ummi Maktum setelah terbit fajar.

Baca juga: Waktu-Waktu Shalat

Disyariatkan dua kali azan untuk subuh merupakan pendapat jumhur ulama; mereka adalah Imam Malik, Imam asy-Syafi’i dan Imam Ahmad. Sependapat dengan ini pula Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, asy-Syaukani, Syaikh al-Albani, Syaikh Muqbil, Syaikh Ibnu Utsaimin, dan ulama yang lain.

Jarak antara azan yang pertama dan yang kedua tidak terlalu lama, hanya sekitar lima belas menit. Demikian penjelasan Syaikh al-Albani rahimahullah dalam kitab Tamamul Minnah (hlm. 146). Dalilnya ialah hadits Aisyah radhiallahu anha, beliau berkata,

وَلَمْ يَكُنْ بَيْنَهُمَا إِلَّا أَنْ يَنْزِلَ هَذَا وَيَرْقَى هَذَا

“Tidak ada jarak antara keduanya melainkan sekadar yang satu turun dan yang lainnya naik.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Maksudnya, setelah sahabat Bilal turun dari azan yang pertama, sahabat Ibnu Ummi Maktum naik untuk mengumandangkan azan kedua.

Baca juga: Sahur dan Berbuka

Fungsi azan yang pertama adalah untuk membangunkan orang-orang yang akan sahur dan yang belum shalat witir. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

لَا يَمْنَعَنَّ أَحَدًا مِنْكُمْ أَذَانُ بِلَالٍ-أَوْ قَالَ: نِدَاءُ بِلَالٍ-مِنْ سُحُورِهِ، فَإِنَّهُ يُؤَذِّنُ-أَوْ قَالَ: يُنَادِي-بِلَيْلٍ، لِيَرْجِعَ قَائِمَكُمْ وَيُوقِظَ نَائِمَكُمْ

“Janganlah kalian terhalang untuk makan sahur oleh azan Bilal. Sebab, dia azan pada waktu malam untuk mengingatkan kalian yang shalat malam dan membangunkan kalian yang tidur (agar makan sahur).” (HR. al-Bukhari no. 621 dan Muslim no. 1093 dari sahabat Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu)

Baca juga: Keutamaan Shalat Tahajud

Selain yang telah disebutkan pada artikel ini, masih ada beberapa hadits tentang disyariatkannya dua kali azan untuk subuh.

Wallahu a’lam bish-shawab.

(Ustadz Abu Ishaq Abdullah Nahar)