Cara Melengkapi Apabila Tertinggal Shalat Tarawih

Pertanyaan:

Karena suatu hal, seseorang tertinggal dua rakaat jamaah tarawih. Bagaimana cara melengkapinya? Apakah ketika imam shalat witir tiga rakaat dia ikut, kemudian menambah di rumah? Atau bagaimana?

Jawaban:

Apabila seseorang tertinggal shalat tarawih beberapa rakaat dari imam, yang tertinggal ini bisa dia lakukan secara sendiri di sela-sela istirahat antara dua rakaat atau empat rakaat. Hal ini jika dia menginginkan jumlah rakaatnya sama dengan yang dikerjakan oleh imam.

Baca juga: Sudah Tarawih dan Witir, Bolehkah Tahajud Lagi?

Bisa pula dia mencukupkan diri dengan rakaat yang dia dapati bersama imam, yaitu tidak menambah. Sebab, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melaksanakan shalat malam atau tahajud tidak selalu sebelas rakaat. Terkadang beliau shalat malam sembilan, tujuh, lima, atau tiga rakaat; bahkan satu rakaat.

Ummul Mukminin Ummu Salamah radhiallahu anha berkata,

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوتِرُ بِثَلَاثَ عَشْرَةَ، فَلَمَّا كَبِرَ وَضَعُفَ أَوْتَرَ بِسَبْعٍ

“Dahulu Nabi shallallahu alaihi wa sallam shalat witir tiga belas rakaat. Setelah lanjut usia dan lemah, beliau shalat witir tujuh rakaat.” (HR. at-Tirmidzi no. 458; Syaikh al-Albani rahimahullah menilai hadits ini sahih dalam kitab Shahih Sunan at-Tirmidzi no. 379)

Baca juga: Shalat Tarawih 4 Rakaat Salam

Sahabat Abu Ayyub radhiallahu anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

الْوِتْرُ حَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ، فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوتِرَ بِخَمْسٍ فَلْيَفْعَلْ، وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوتِرَ بِثَلَاثٍ فَلْيَفْعَلْ، وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوتِرَ بِوَاحِدَةٍ فَلْيَفْعَلْ

“Shalat witir benar adanya atas setiap muslim. Siapa yang ingin shalat witir lima rakaat, silakan. Bagi yang ingin shalat witir tiga rakaat, silakan. Siapa yang ingin shalat witir satu rakaat, silakan.” (HR. Abu Dawud no. 1422; Syaikh al-Albani rahimahullah menilainya sahih dalam kitab Shahih Sunan Abi Dawud no. 1260)

Baca juga: Shalat Witir yang Afdal

Hendaknya shalat witir menjadi penutup dari shalat tarawih. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,

اجْعَلُوا آخِرَ صَلاَتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا

“Jadikanlah witir sebagai akhir shalat malam kalian.” (HR. al-Bukhari no. 998 dan Muslim no. 751 dari sahabat Ibnu Umar radhiallahu anhuma)

Wallahu a’lam bish-shawab.

(Ustadz Abu Ishaq Abdullah Nahar)