Pertanyaan:
Saya beberapa kali melihat jin di rumah saya sekelebat/sekilas. Saya dahulu juga beberapa kali diganggu saat tidur, seperti ada yang memijit-mijit kaki saya dan berbisik di telinga saya. Alhamdulillah sekarang sudah tidak, hanya sekilas-sekilas itu yang kadang masih saya lihat.
Ibu saya pernah bercerita bahwa dahulu ayah saya pernah menanam telur saat membangun rumah. Apakah ada hubungannya dengan gangguan itu? Bagaimana caranya agar terhindar dari gangguan jin? Apa yang harus saya lakukan ketika melihat jin? Apakah boleh saya bercerita kepada keluarga? Namun, saya khawatir keluarga jadi ketakutan.
Jawaban:
Ritual menguburkan telur atau selainnya ketika akan membangun atau mendirikan bangunan adalah amalan kesyirikan. Sebab, perbuatan itu adalah meminta perlindungan kepada jin dengan mempersembahkan sesuatu kepadanya.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَأَنَّهُۥ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ ٱلۡإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ ٱلۡجِنِّ فَزَادُوهُمۡ رَهَقًا
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki dari manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (al-Jin: 6)
Baca juga: Hinanya Sesembahan Kaum Musyrikin
Sebagian ulama menafsirkan firman Allah
فَزَادُوهُمۡ رَهَقًا
maknanya ialah jin bertambah berani dan angkuh terhadap orang-orang tersebut.
Ada juga yang menafsirkan bahwa orang-orang tersebut justru bertambah ketakutan kepada jin. Wallahu a’lam. (Tafsir Ibnu Katsir)
Terkait dengan makhluk tak kasatmata sebagaimana yang diceritakan, apakah ada hubungannya dengan ritual tersebut, maka wallahu a’lam, hanya Allah yang tahu.
Baca juga: Menyoal Urusan Gaib
Adapun terkait dengan ‘melihat jin’, manusia normal tidak bisa melihat wujud asli jin. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
إِنَّهُۥ يَرَىٰكُمۡ هُوَ وَقَبِيلُهُۥ مِنۡ حَيۡثُ لَا تَرَوۡنَهُمۡۗ
“Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.” (al-A’raf: 27)
Bisa jadi, yang terlihat adalah jelmaannya. Jin terkadang menampakkan dirinya sebagai seekor ular, makhluk aneh, atau selainnya. Akan tetapi, itu bukan bentuk asli jin tersebut.
Yang terpenting adalah kita selalu memohon perlindungan kepada Allah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِ نَزۡغٌ فَٱسۡتَعِذۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ
“Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Fushilat: 36)
Baca juga: Melindungi Anak dari Setan
Demikian pula, kita melakukan penjagaan diri dengan cara:
-
banyak membaca Al-Qur’an, terutama surah al-Baqarah.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ، إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ
“Jangan kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan akan lari dari rumah yang dibacakan padanya surah al-Baqarah.” (HR. Muslim no. 780 dari sahabat Abu Hurairah radhiallahu anhu)
-
membaca Ayat Kursi ketika hendak berbaring di tempat tidur saat ingin beristirahat.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
فَاقْرَأْ آيَةَ الكُرْسِيِّ: {اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّومُ} حَتَّى تَخْتِمَ الْآيَةَ، فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ، وَلاَ يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ
“Bacalah Ayat Kursi hingga selesai. Sebab, sesungguhnya senantiasa ada penjaga dari Allah bagimu, dan setan tidak akan berani mendekatimu sampai pagi.” (HR. al-Bukhari no. 2311 dari sahabat Abu Hurairah radhiallahu anhu)
- membaca doa
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
A’UUDZU BI KALIMAATILLAAHIT TAAMMAATI MIN SYARRI MA KHALAQ
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari keburukan yang Dia ciptakan.”
Doa ini dibaca tiga kali. (HR. at-Tirmidzi no. 3670)
-
biasakan berzikir ketika masuk rumah.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ، فَذَكَرَ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لَا مَبِيتَ لَكُمْ، وَلَا عَشَاءَ. وَإِذَا دَخَلَ، فَلَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ. وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ
“Apabila seseorang masuk rumahnya kemudian berzikir saat masuk dan saat makan, setan akan berkata, ‘Tidak ada tempat menginap dan tidak ada jatah makanan bagi kalian (setan).’
Apabila seseorang masuk rumah dan tidak berzikir, setan akan berkata, ‘Kalian mendapatkan tempat menginap.’ Jika dia tidak berzikir saat makan, setan akan berkata, ‘Kalian mendapatkan tempat menginap dan santapan makanan’.” (HR. Muslim no. 2018 dari sahabat Jabir bin Abdullah radhiallahu anhuma)
Di antara zikir ketika masuk rumah ialah,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ الْمَوْلَجِ، وَخَيْرَ الْمَخْرَجِ، بِسْمِ اللَّهِ وَلَجْنَا، وَبِسْمِ اللَّهِ خَرَجْنَا، وَعَلَى اللَّهِ رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا
ALLAAHUMMA INNII AS`ALUKA KHAIRAL MAULAJ WA KHAIRAL MAKHRAJ, BISMILLAAH WALAJNAA WA BISMILLAAHI KHARAJNAA WA ‘ALALLAHI RABBINAA TAWAKKALNAA
“Ya Allah, sesungguhnya aku minta kepada-Mu kebaikan tempat masuk dan tempat keluar. Dengan menyebut nama Allah, kami masuk (rumah) dan dengan menyebut nama Allah kami keluar. Hanya kepada Allah Rabb kami, kami bertawakal.” (HR. Abu Dawud no. 5096; Syaikh al-Albani menilai hadits ini sahih dalam Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah no. 225)
-
selalu membiasakan zikir pagi dan sore, terutama membaca tiga surah terakhir (al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas), serta dua ayat terakhir surah al-Baqarah.
Di antara keutamaan zikir pagi dan sore adalah ialah menangkal gangguan jin dan setan.
Baca juga: Wirid Rutin Harian Sebagai Perlindungan dari Penyakit
Wallahu a’lam bish-shawab.