• Majalah Islam AsySyariah
Sabtu, Januari 16, 2021
Majalah Asy Syariah
  • Beranda
  • Majalah
    • Tebar Asy-Syariah
    • Daftar Agen
    • Majalah Asy Syariah – Digital
  • Tanya Jawab
  • Artikel
    • All
    • Akhlak
    • Akidah
    • Doa
    • Hadits
    • Kajian Utama
    • Khutbah Jumat
    • Manhaji
    • Pengantar Redaksi
    • Permata Salaf
    • Surat Pembaca
    • Tafsir
    Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

    Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

    Jenis-Jenis Harta yang Terkena Zakat

    Jenis-Jenis Harta yang Terkena Zakat

    Adab Ketika Sakit

    Adab Ketika Sakit

    Rukun dan Syarat Akad Nikah

    Rukun dan Syarat Akad Nikah

    Negeri Islam Target Operasi Syiah

    Negeri Islam Target Operasi Syiah

    Melakukan Kekafiran dalam Keadaan Mabuk

    Melakukan Kekafiran dalam Keadaan Mabuk

    Trending Tags

    • Audio
      • Audio Tanya Jawab
      • Audio Kajian
      • Audio Khutbah Jumat
      • Audio Kutipan
    • Ebook
    No Result
    View All Result
    Majalah Asy Syariah
    • Beranda
    • Majalah
      • Tebar Asy-Syariah
      • Daftar Agen
      • Majalah Asy Syariah – Digital
    • Tanya Jawab
    • Artikel
      • All
      • Akhlak
      • Akidah
      • Doa
      • Hadits
      • Kajian Utama
      • Khutbah Jumat
      • Manhaji
      • Pengantar Redaksi
      • Permata Salaf
      • Surat Pembaca
      • Tafsir
      Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

      Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

      Jenis-Jenis Harta yang Terkena Zakat

      Jenis-Jenis Harta yang Terkena Zakat

      Adab Ketika Sakit

      Adab Ketika Sakit

      Rukun dan Syarat Akad Nikah

      Rukun dan Syarat Akad Nikah

      Negeri Islam Target Operasi Syiah

      Negeri Islam Target Operasi Syiah

      Melakukan Kekafiran dalam Keadaan Mabuk

      Melakukan Kekafiran dalam Keadaan Mabuk

      Trending Tags

      • Audio
        • Audio Tanya Jawab
        • Audio Kajian
        • Audio Khutbah Jumat
        • Audio Kutipan
      • Ebook
      No Result
      View All Result
      Majalah Asy Syariah
      No Result
      View All Result
      Home Majalah Edisi 111 s.d. 120 Asy Syariah Edisi 113

      Proxy War, Kuasai Negara Tanpa Kirim Bala Tentara

      Oleh admin
      23/06/2020
      di Asy Syariah Edisi 113, Kajian Utama
      0
      Proxy War, Kuasai Negara Tanpa Kirim Bala Tentara

      Menteri Pertahanan Republik Indonesia menilai, fenomena kemunculan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) di Indonesia adalah bagian proxy war atau perang proksi untuk menguasai suatu bangsa tanpa perlu mengirim pasukan militer.

      Perang proksi dilakukan melalui proses cuci otak. Pemikiran seseorang diubah sesuai dengan kepentingan lawan. Apabila kemunculan LGBT saja sudah dinilai sebagai ancaman terhadap bangsa, sudah pasti geliat komunisme harus lebih diwaspadai.

      Belajar dari perjalanan sejarah, sebelum Partai Komunis Indonesia (PKI) tumbuh meraksasa, proses cuci otak telah dilakukan secara sistematik. Berawal dari kehadiran seorang aktivis Belanda berhaluan Marxisme di Nusantara (saat itu masih bernama Hindia Belanda) bernama H.J.F.M Sneevliet. Melalui Sneevliet ajaran Marxisme mulai ditebar di Nusantara. Bahkan, Sneevliet berhasil menyusupkan paham Marxisme ke dalam tubuh organisasi Sarikat Islam (SI). Kader-kader SI, seperti Semaoen, berhasil dicuci otak sehingga menjadi kader SI berhaluan marxisme.

      Keberhasilan Revolusi Bolshevik 1917 di Rusia—yang mengantar kaum komunis di bawah pimpinan Vladimir Lenin memegang kekuasaan—digunakan untuk mengarahkan kader-kader komunis di Nusantara untuk berpaling ke Rusia.

      Selang beberapa tahun, terjadilah pengiriman orang-orang pribumi ke Rusia. Pengiriman para kader ini sebagai bagian proses cuci otak sehingga pergerakan komunis di Nusantara kelak dikendalikan oleh orang-orang pribumi. Melalui jaringan Komunis Internasional (Komintern), Rusia menanamkan paham Marxisme-Leninisme ke seluruh dunia. Kemudian muncullah nama-nama seperti Muso, D.N. Aidit, Tan Malaka, Amir Sjarifuddin sebagai lokomotif pergerakan komunis di Bumi Nusantara.

      Baca juga:

      Komunis Kaum Pemberontak

      Sejarah kemudian mencatat, mereka yang telah mengalami proses cuci otak sehingga menjadi komunis, melakukan pengkhianatan terhadap bangsa. Komunis melakukan gerakan bersenjata guna menghabisi lawan-lawan politiknya. Siapa tidak sepaham, dilibas!

      Itu dahulu. Kini, perang proksi tentu lebih canggih dan tersistematis. Masih ingat Revolusi Februari 1979 di Iran? Apabila Rusia dengan Revolusi Bolshevik 1917, melalui jaringan Komunis Internasional (Komintern), berhasil mengekspor paham komunisme ke seluruh dunia; Iran dengan Revolusi Februari 1979 yang digerakkan oleh Khomeini, pun menebarkan pemahaman Syiah ke seluruh dunia. Tak terkecuali di Indonesia.

      Setelah Shah Iran Reza Pahlevi digulingkan oleh Khomeini, kekuasaan beralih kepada kaum Syiah. Untuk mengelabui masyarakat muslim dunia, revolusi yang dicanangkan dilabeli dengan “Revolusi Islam”. Tak heran apabila kemudian banyak kaum muslimin tertipu. Tahun 1980-an, di Indonesia, foto-foto Khomeini berbagai ukuran menyebar secara masif di kalangan para aktivis Islam. Khomeini menjadi simbol perlawanan saat itu. Khomeini difigurkan.

      Baca juga:

      Khomeini, Pujaan Ikhwanul Muslimin

      Sebagaimana halnya Revolusi Bolshevik di Rusia yang dijadikan rujukan oleh para kader komunis, yang lantas disusul pengiriman kader-kadernya ke Rusia; setelah revolusi di Iran berlangsung, pengiriman para aktivis Islam ke Iran pun dilakukan. Melalui jaringan yang dirancang kaum Syiah di Indonesia, program cuci otak terhadap para aktivis Islam dari Indonesia dilakukan secara sistematis.

      Kader-kader Syiah yang kembali dari Iran lantas melakukan pergerakan. Sebagaimana orang-orang komunis berhasil menyusup ke dalam tubuh Sarikat Islam, kaum Syiah pun melakukan gerakan penyusupan ke tubuh partai, organisasi massa, bahkan ke lembaga kekuasaan di tingkat pusat.

      Berbahayakah kaum Syiah sehingga selalu perlu diwaspadai? Apabila berkaca pada sejarah, perjalanan panjang kaum Syiah di muka bumi ini telah menorehkan luka mendalam pada tubuh kaum muslimin.

      Betapa tidak. Kaum Syiah senantiasa memunculkan konflik. Melalui doktrin sesatnya, kaum Syiah memiliki keyakinan yang keji terhadap para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Kaum Syiah pun merusak tatanan hidup bermasyarakat dan berkeluarga melalui ajaran nikah mut’ah. Kaum Syiah pun mengajarkan hidup boleh berdusta melalui ajaran taqiyah. Bahkan, taqiyah adalah ibadah.

      Baca juga:

      Syiah Rafidhah Anak Yahudi; Memusuhi Islam dan Negeri Islam

      Masih sekian banyak lagi kesesatan ajaran Syiah. Ajaran-ajaran tersebut merupakan bom waktu yang bisa menjadi pemicu konflik horisontal di tengah masyarakat. Bahkan, apabila telah memiliki kekuatan, kaum Syiah tak segan melakukan perebutan kekuasaan. Pelajaran sejarah yang terbaik untuk menjadi cermin bangsa Indonesia adalah perjalanan kaum Syiah di Iran yang merebut kekuasaan dari Shah Iran, Reza Pahlevi. Di Yaman, kaum Hutsi (Syiah) berupaya yang melakukan gerakan pemberontakan bersenjata guna menggulingkan presiden yang sah. Demikian pula pergolakan kaum Syiah di Suriah.

      Semua itu hendaknya menjadi pelajaran berharga bagi bangsa ini. Haruskah menanti bangsa ini bersimbah darah lagi sebagaimana yang telah dilakukan oleh kaum komunis PKI dahulu?

      Selain komunisme dan Syiah, jaringan liberal pun perlu diwaspadai. Paham liberalisme dalam memaknai syariat Islam sangat berbahaya bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini bisa ditinjau dari sisi:

      1. Kaum muslimin di Indonesia merupakan populasi terbesar.

      Jumlah mayoritas ini akan menjadi kekuatan bangsa yang luar biasa manakala kaum muslimin memiliki pemahaman yang benar terhadap agamanya. Pemahaman yang benar tentu saja pemahaman yang sesuai dengan ajaran Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Pemahaman yang merujuk kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagaimana yang dipahami oleh salaf.

      Ketika kaum muslimin memiliki pemahaman yang rusak terhadap agamanya, kelemahan akan meliputi kaum muslimin (kita berlindung kepada Allah subhanahu wa ta’ala dari hal itu). Kelemahan kaum muslimin akan berdampak besar kepada kondisi bangsa.

      Karena itu, untuk merusak bangsa ini, kaum imperialis menggunakan strategi perang proksi. Kaum cendekia dicuci otak melalui agen-agen mereka yang ada di Tanah Air. Ada yang diberangkatkan langsung ke negara imperialis dengan kamuflase “tugas belajar”. Sekembali dari “tugas belajar”, ia menyuarakan berbagai keganjilan di tengah masyarakat. Mengusik stabilitas nasional.

      Baca juga:

      Iran, Syiah, dan Stabilitas Negara

      Apa yang dilakukan oleh kaum liberal di Indonesia bisa mengancam kehidupan bermasyarakat. Lihatlah, dukungan kaum liberal terhadap LGBT. Tak mustahil kaum liberal akan mendukung kaum komunis dengan alasan hak asasi manusia, demokrasi, dan kebebasan. Menilik konsepsi berpikir kaum liberal, arah untuk memberi dukungan terhadap komunisme sangat terbuka. Allahu a’lam.

      1. Apabila kaum muslimin telah jauh dari agamanya, kehancuran bakal mengintai. Pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala bisa terhambat.

      Padahal kemerdekaan negara ini tak lepas dari pertolongan-Nya. Kemerdekaan bangsa ini adalah atas rahmat Allah subhanahu wa ta’ala. Jika bukan Allah subhanahu wa ta’ala yang membantu bangsa ini, siapa lagi yang bisa dijadikan penolong?

      Sehebat apapun kekuatan dikerahkan, manusia tentu ada batasnya. Islam mengajarkan agar manusia tidak sombong di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala. Islam mengajarkan agar manusia taat kepada-Nya.

      Kini, apa yang diajarkan oleh Islam, coba dirusak dengan pemahaman liberal. Kaum liberal, sebagai kaki tangan kepentingan asing, berupaya mereduksi kekuatan bangsa. Mereka melakukan pelemahan secara sistematis terhadap unsur penguat bangsa, yaitu kaum muslimin.

      1. Karena itu, sudah semestinya rakyat Indonesia yang mayoritas kaum muslimin didorong untuk menjadi orang-orang yang lurus imannya.

      Mereka harus didorong menjadi manusia-manusia beriman sebenar-benarnya, bukan menjadi manusia-manusia yang membangkang terhadap Yang Maha Pencipta. Inilah yang dilakukan kaum liberal. Mereka mendorong rakyat Indonesia menjadi kaum pendurhaka, LGBT. Semoga pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala meliputi bangsa ini.

      Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

      وَكَانَ حَقًّا عَلَيۡنَا نَصۡرُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ

      “Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.” (ar-Rum: 47)

      يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن تَنصُرُواْ ٱللَّهَ يَنصُرۡكُمۡ وَيُثَبِّتۡ أَقۡدَامَكُمۡ

      “Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (Muhammad: 7)

      Perang pemikiran akan terus berlangsung. Bala tentara setan akan terus berupaya merongrong kehidupan masyarakat. Sekarang mereka memperjuangkan LGBT yang didukung organisasi sayap mereka dari kalangan intelektual, seperti kaum liberal. Kalangan yang dididik oleh orientalis tentu memiliki agenda tersembunyi terhadap kaum muslimin dan bangsa ini.

      Ada apakah sehingga mereka mendukung penuh LGBT? Padahal telah tampak secara nyata kerusakan yang ditimbulkan LGBT di tengah masyarakat. Komunis, liberalis, Syiah, radikalis, dan teroris senantiasa berupaya merusak kehidupan masyarakat.

      Oleh karena itu, bekali umat dengan pemahaman Islam yang benar. Allahu a’lam.

       

      Ditulis oleh Ustadz Abulfaruq Ayip Syafruddin

      Tags: bahaya syiahKhomeinikomunisLGBTliberalperang proksiProxy warsyi'ahSyiah Rafidhah
      Previous Post

      Allah Musnahkan Riba dan Suburkan Sedekah

      Next Post

      Sebab Hilangnya Nikmat

      Related Posts

      Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

      Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

      Oleh Redaksi
      28/12/2020
      0

      Ulama adalah pewaris para nabi. Keberadaannya di tengah umat bagai pelita dalam kegelapan. Titah dan bimbingannya laksana embun penyejuk dalam...

      Jenis-Jenis Harta yang Terkena Zakat

      Jenis-Jenis Harta yang Terkena Zakat

      Oleh Redaksi
      23/12/2020
      0

      Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah dalam Majmu’ al-Fatawa (25/8) menerangkan bahwa zakat hanya disyariatkan pada jenis-jenis harta yang mengalami pertambahan....

      Next Post
      sebab hilangnya nikmat

      Sebab Hilangnya Nikmat

      bahaya laten terorisme

      Bahaya Laten Terorisme

      Aktual

      Mengambil Motivasi dari Artis Korea

      Oleh Redaksi
      15/01/2021
      0
      Memakai Minyak Wangi untuk Shalat
      Aktual

      Pertanyaan: Bagaimana hukumnya mengambil motivasi dari orang-orang kafir (dalam hal ini: artis Korea)? Jawab: Seorang muslim cukup mengambil motivasi dari...

      Selengkapnya

      Menyalati Jenazah yang Hanya Ditemukan Sebagian

      Oleh Redaksi
      15/01/2021
      0
      Memakai Minyak Wangi untuk Shalat
      Aktual

      Imam an-Nawawi rahimahullah berkata, “Apabila anggota tubuh jenazah hanya ditemukan sebagiannya, kami telah menyebutkan bahwa menurut mazhab kami (mazhab asy-Syafi’i),...

      Selengkapnya

      Artikel Terbaru

      Kafarat Tebusan Sumpah
      Asy Syariah Edisi 035

      Kafarat Tebusan Sumpah

      Oleh Redaksi
      30/12/2020
      0

      Pertanyaan: Apa kafaratnya bila seseorang melanggar sumpahnya? Apakah dibolehkan mengganti kafarat tersebut dengan uang? Jawab: Al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts al-‘Ilmiyah...

      Selengkapnya
      Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

      Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

      28/12/2020
      Nabi Adam Dikeluarkan dari Surga

      Nabi Adam Dikeluarkan dari Surga

      25/12/2020

      Audio Terbaru

      Cadar & Celana Cingkrang, Simbol Radikalisme?

      Cadar & Celana Cingkrang, Simbol Radikalisme?

      Oleh Redaksi
      31/10/2020
      0

      Pertanyaan: Apakah cadar dan celana panjang di atas mata kaki (cingkrang) adalah simbol radikalisme, atau simbol anti-merah putih NKRI? Pertanyaan...

      takaran 1 sho' zakat fitrah

      Ukuran Zakat Fitrah Sesuai Ukuran Sha’ di Zaman Nabi

      Oleh Redaksi
      22/05/2020
      0

      Tanya: Bismillah Telah beredar luas sebuah potongan video yang berisi penjelasan ukuran zakat fitrah sesuai ukuran sha’ di zaman Nabi,...

      Tolak Bencana musibah dengan Takwa

      Tolak Musibah dengan Takwa

      Oleh Redaksi
      13/05/2020
      0

      Link Download Audio Untuk menolak bala tersebut... Untuk menolak musibah tersebut, solusi yang Allah dan Rasul sebutkan...

      nasihat untuk tenaga medis terkait wabah covid19

      Nasihat dan Dukungan untuk Tenaga Medis Terkait Covid-19

      Oleh Redaksi
      27/03/2020
      0

      Link Download Audio Kepada para tenaga medis yang berkecimpung dalam penanganan pasien virus Corona (Covid-19), saya menasihatkan...

      Majalah Asy Syariah (versi digital)

      Selain versi cetak, tersedia pula Majalah Asy Syariah dalam versi digital, Untuk membaca versi digital, Anda bisa mengunduhnya di Smartphone Android anda dengan menggunakan Aplikasi Google Play Book

      KUNJUNGI MAJALAH ASY SYARIAH DI GOOGLE PLAY BOOK

      AsySyariah edisi khusus 02 Mengapa Teroris Tidak Pernah Habis?

      Kontak

      Redaksi: 0813-2807-8414
      Sirkulasi: 0858-7852-5401
      Layanan: 0823-2741-2095
      Email: asysyariah@gmail.com

      Tentang Majalah AsySyariah

      Majalah AsySyariah adalah Majalah ahlussunnah wal jamaah di Indonesia. Membahas dan menampilkan pembahasan artikel berdasarkan Al-Qur’an dan As Sunnah dengan apa yang di pahami oleh generasi awal umat ini.

      Alamat

      Jl. Titi Bumi - Potrojoyo 2 No. 082 (gg. Kenanga 26B) RT 01 Patran, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55599

      • Majalah Islam AsySyariah
      • Pengiriman
      • Daftar Agen

      © 1442 H Majalah Asy Syariah
      Web Desain oleh DakwahStudio.

      No Result
      View All Result
      • Beranda
      • Majalah
        • Tebar Asy-Syariah
        • Daftar Agen
        • Majalah Asy Syariah – Digital
      • Tanya Jawab
      • Artikel
      • Audio
        • Audio Tanya Jawab
        • Audio Kajian
        • Audio Khutbah Jumat
        • Audio Kutipan
      • Ebook

      © 1442 H Majalah Asy Syariah
      Web Desain oleh DakwahStudio.