Melaksanakan Shalat Dhuha Agar Mendapatkan Rezeki

Pertanyaan:

Apakah benar kalau kita shalat Dhuha diniatkan untuk mendapatkan rezeki, shalat kita tidak diterima atau sia-sia?

Jawaban:

Amalan ibadah kepada Allah yang diniatkan untuk mendapatkan kepentingan duniawi saja, tanpa mengharapkan balasan akhirat; ini termasuk syirik kecil. Misalnya, dengan amalan tersebut seseorang berharap agar Allah menjaga dan menambah hartanya atau menjaga anak istrinya, tanpa ada niat agar masuk surga dan selamat dari neraka.

Ibadah dan niat seperti ini termasuk syirik kecil, sebagaimana penjelasan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dalam Kitab at-Tauhid pada “Bab Termasuk Syirik Seseorang Meniatkan Dunia dengan Amalan”, maksudnya syirik kecil.

Syaikh Abdurrahman bin Hasan alu asy-Syaikh mengatakan,

“(Artinya), amalan yang diniatkan untuk kepentingan duniawi adalah syirik. Sebab, hal tersebut bertentangan dengan tauhid yang wajib dan menggugurkan amalan.” (Fathul Majid hlm. 350)

Oleh karena itu, ketika beramal hendaknya seseorang mengikhlaskan niatnya semata-mata mengharapkan wajah Allah dan berharap balasan di akhirat. Apabila suatu amalan memiliki keutamaan berupa balasan di dunia selain balasan di akhirat, tidak mengapa dia berharap mendapatkan keutamaan duniawi tersebut. Akan tetapi, dia tidak menjadikan balasan duniawi itu sebagai tujuan utamanya. Tujuan dia beribadah kepada Allah ialah mengharapkan wajah-Nya dan pahala di akhirat.

Sangat disayangkan, banyak orang menjadikan keuntungan dan keberhasilan duniawi semata sebagai motivasi untuk menjalankan ibadah kepada Allah. Padahal Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

فَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي ٱلدُّنۡيَا وَمَا لَهُۥ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِنۡ خَلَٰقٍ ٢٠٠ وَمِنۡهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةً وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ ٢٠١ أُوْلَٰٓئِكَ لَهُمۡ نَصِيبٌ مِّمَّا كَسَبُواْۚ وَٱللَّهُ سَرِيعُ ٱلۡحِسَابِ ٢٠٢

Di antara manusia ada yang berdoa, “Ya Rabb kami, berilah kami (kebaikan) di dunia,” dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada yang berdoa, “Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian dari apa yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (al-Baqarah: 200—202)

Wallahu a’lam bish-shawab.

Semoga Allah menjadikan semua amalan ibadah kita ikhlas dan diterima di sisi-Nya. Amin ya Rabbal ‘alamin.

(Ustadz Abu Ishaq Abdullah Nahar)