Pertanyaan:
Bolehkah saya memainkan game Mobile Legends? Tidak berlama-lama, secukupnya saja. Tidak ada judi dan tidak menggunakan musik. Hanya untuk menghilangkan rasa suntuk/futur yg berlebih. Dahulu saya main game itu, lalu saya hapus. Beberapa saat kemudian rasa futur menghampiri, setelah saya memainkannya sebentar saja, futur dan malas pun rasanya hilang. Saya pun jadi bisa lagi semangat belajar, beribadah, mengaji, dsb. Bagaimana?
Jawaban:
Sangat disayangkan, seseorang mengalami ketergantungan pada perkara sia-sia atau bahkan bermudarat, seperti halnya game online yang terkadang mengandung unsur perjudian atau taruhan yang diharamkan dalam Islam. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِنَّمَا ٱلۡخَمۡرُ وَٱلۡمَيۡسِرُ وَٱلۡأَنصَابُ وَٱلۡأَزۡلَٰمُ رِجۡسٌ مِّنۡ عَمَلِ ٱلشَّيۡطَٰنِ فَٱجۡتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ ٩٠
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamar (arak), berjudi, berkurban untuk berhala, dan mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan setan, maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (al-Maidah: 90)
Lebih miris lagi, ternyata sebagian game online tersebut mengandung praktik kesyirikan dan sihir, menampilkan gambar wanita-wanita dengan aurat terbuka, dan kemungkaran lainnya.
Maka dari itu, tidak sepantasnya seorang muslim yang bertakwa menghabiskan waktunya bermain game online seperti ini yang bisa berdampak buruk pada agama, akidah, dan akhlaknya; apa pun alasannya. Apalagi beralasan hanya fokus pada strategi memenangi pertarungan tanpa peduli atau perhatian dengan hal-hal yang mungkar. Sebab, dengan demikian dia telah terseret sehingga menjadikan sesuatu yang mengandung kesyirikan, sihir, dan kemaksiatan sebagai fasilitas hiburan, baik dia sadari maupun tidak.
Padahal masih banyak hal yang mubah untuk menghilangkan kejenuhan atau futur. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ لِكُلِّ عَمَلٍ شِرَّةً وَلِكُلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةً فَمَنْ كَانَ فَتْرَتُهُ إِلَى سُنَّتِي فَقَدِ اهْتَدَى وَمَنْ كَانَتْ إِلَى غَيْرِ ذَلِكَ فَقَدْ هَلَكَ
“Sesungguhnya, bagi setiap amalan ada saat semangatnya, dan setiap semangat ada saat jenuhnya. Barang siapa yang saat jenuhnya menuju ke sunnahku, sungguh dia telah mendapat petunjuk. Namun, barang siapa kejenuhannya menuju ke selainnya, dia akan binasa.” (HR. Ibnu Hibban dari sahabat Abdullah bin Amr radhiallahu anhuma. Syaikh al-Albani rahimahullah menilai hadits ini sahih dalam Shahih al-Jami’ ash-Shaghir no. 2152)
Kesimpulannya, menghilangkan kejenuhan bukan dengan game online seperti ini. Wallahu a’lam bish-shawab.
Sebagai pelengkap, silakan baca artikel kami yang berjudul Bermain Game pada Bulan Ramadhan.