• Majalah Islam AsySyariah
Sabtu, Januari 23, 2021
Majalah Asy Syariah
  • Beranda
  • Majalah
    • Tebar Asy-Syariah
    • Daftar Agen
    • Majalah Asy Syariah – Digital
  • Tanya Jawab
  • Artikel
    • All
    • Akhlak
    • Akidah
    • Doa
    • Hadits
    • Kajian Utama
    • Khutbah Jumat
    • Manhaji
    • Pengantar Redaksi
    • Permata Salaf
    • Surat Pembaca
    • Tafsir
    Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

    Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

    Jenis-Jenis Harta yang Terkena Zakat

    Jenis-Jenis Harta yang Terkena Zakat

    Adab Ketika Sakit

    Adab Ketika Sakit

    Rukun dan Syarat Akad Nikah

    Rukun dan Syarat Akad Nikah

    Negeri Islam Target Operasi Syiah

    Negeri Islam Target Operasi Syiah

    Melakukan Kekafiran dalam Keadaan Mabuk

    Melakukan Kekafiran dalam Keadaan Mabuk

    Trending Tags

    • Audio
      • Audio Tanya Jawab
      • Audio Kajian
      • Audio Khutbah Jumat
      • Audio Kutipan
    • Ebook
    No Result
    View All Result
    Majalah Asy Syariah
    • Beranda
    • Majalah
      • Tebar Asy-Syariah
      • Daftar Agen
      • Majalah Asy Syariah – Digital
    • Tanya Jawab
    • Artikel
      • All
      • Akhlak
      • Akidah
      • Doa
      • Hadits
      • Kajian Utama
      • Khutbah Jumat
      • Manhaji
      • Pengantar Redaksi
      • Permata Salaf
      • Surat Pembaca
      • Tafsir
      Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

      Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

      Jenis-Jenis Harta yang Terkena Zakat

      Jenis-Jenis Harta yang Terkena Zakat

      Adab Ketika Sakit

      Adab Ketika Sakit

      Rukun dan Syarat Akad Nikah

      Rukun dan Syarat Akad Nikah

      Negeri Islam Target Operasi Syiah

      Negeri Islam Target Operasi Syiah

      Melakukan Kekafiran dalam Keadaan Mabuk

      Melakukan Kekafiran dalam Keadaan Mabuk

      Trending Tags

      • Audio
        • Audio Tanya Jawab
        • Audio Kajian
        • Audio Khutbah Jumat
        • Audio Kutipan
      • Ebook
      No Result
      View All Result
      Majalah Asy Syariah
      No Result
      View All Result
      Home Majalah Edisi 011 s.d. 020 Asy Syariah Edisi 017

      Ketika Sakit Menimpa Seorang Hamba

      Oleh admin
      16/11/2011
      di Asy Syariah Edisi 017, Mutiara Kata
      0
      Ketika Menjenguk Orang Sakit

      Sakit yang menimpa seorang hamba dan dihadapi dengan sabar, pada hakikatnya merupakan rahmat Allah kepadanya. Dengan sebab itu, Allah menaikkan hamba tersebut kepada derajat yang lebih tinggi. Jadi, tidak sepantasnya seorang hamba berkeluh kesah dan tidak ridha ketika ditimpa sebuah penyakit. Sebab, Allah tidak akan memberi sebuah musibah kepada seorang hamba yang lebih besar dari kemampuan hamba menanggungnya.

      Allah lmenjadikan sakit dan sehat sebagai ujian bagi hamba-hamba-Nya, agar terlihat siapa di antara mereka yang bersyukur dan siapa yang kufur, siapa yang bersabar dan siapa yang berkeluh kesah.

                وَنَبۡلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلۡخَيۡرِ فِتۡنَةٗۖ

              “Kami memberikan cobaan kepada kalian dengan kejelekan dan kebaikan sebagai fitnah (ujian).” (al-Anbiya’: 35)

       

      Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan ayat di atas, “Kami menguji kalian, terkadang dengan musibah dan terkadang dengan kenikmatan. Hingga Kami melihat siapa yang bersyukur dan siapa yang kufur, siapa yang bersabar dan siapa yang putus asa.

       

      ‘Ali bin Abi Thalhah berkata menukil dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma,

              وَنَبۡلُوكُم

      Maksudnya, Kami memberi cobaan kepada kalian.

       

              بِٱلشَّرِّ وَٱلۡخَيۡرِ

      Dengan kesempitan dan kelapangan, dengan kesehatan dan sakit, dengan kekayaan dan kemiskinan, dengan halal dan haram, dengan ketaatan dan maksiat, dengan petunjuk dan kesesatan.” (al-Mishbahul Munir fi Tahdzib Tafsir Ibni Katsir, asy-Syaikh Shafiyyur Rahman al-Mubarakfuri, hlm. 865)

       

      Ketika sakit datang, terasa benar nikmatnya kesehatan. Terasa sekali kita telah lalai mensyukuri nikmat sehat.

      Namun, seorang mukmin berbeda keadaannya dengan orang kebanyakan yang Allah ‘azza wa jalla sebutkan sifatnya,

                إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ خُلِقَ هَلُوعًا ١٩ إِذَا مَسَّهُ ٱلشَّرُّ جَزُوعٗا ٢٠  وَإِذَا مَسَّهُ ٱلۡخَيۡرُ مَنُوعًا ٢١  إِلَّا ٱلۡمُصَلِّينَ ٢٢

              “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah; dan apabila mendapat kebaikan. ia amat kikir. Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat.” (al-Ma’arij: 19—22)

       

      Sakit yang diderita seorang mukmin, disadarinya sebagai ujian dari Allah ‘azza wa jalla. Kesehatan yang sebelumnya dia nikmati adalah juga ujian dari Allah ‘azza wa jalla. Ia tahu, semuanya adalah ujian dalam bentuknya berbeda. Dia hadapi ujian sakit itu dengan kesabaran, tanpa keluh kesah.

       

      Al-Imam Ibnu Muflih al-Maqdisi rahimahullah dalam al-Adab asy-Syar’iyyah (2/174) menukilkan ucapan asy-Syaikh Majduddin dalam Syarhul Hidayah, “Tidak mengapa seorang yang sakit mengabarkan rasa sakit yang dia rasakan dengan tujuan yang benar, bukan untuk berkeluh kesah.

      Al-Imam Ahmad rahimahullah membolehkan hal ini berdalil ucapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Aisyah radhiallahu ‘anha, ketika Aisyah berkata, “Sakitnya kepalaku!”

      Beliau nmenanggapi dengan menyatakan, “Bahkan aku, ya Aisyah, juga merasakan sakit kepalaku!”

       

      Ibnul Mubarak berdalil dengan ucapan Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sedang sakit, “Sungguh, engkau merasakan sakit yang sangat dan panas yang sangat tinggi.”

      Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

              أَجَلْ، إِنِّي أُوْعَكُ كَمَا يُوْعَكُ رَجُلَانِ مِنْكُمْ

              “Ya, benar. Aku merasakan sakit yang sangat dan panas yang amat tinggi sebagaimana rasa sakit yang dirasakan oleh dua orang dari kalian.” (HR. al-Bukhari no. 5647 dan Muslim no. 2571)

       

      Ingatlah! Apabila engkau ditimpa satu musibah, hakikatnya engkau dijaga dari musibah yang lain…

       

      Saudariku muslimah….

      Jadilah engkau sebagai mukminah yang kuat ketika sakit datang menimpamu. Apabila engkau diuji dengan satu penyakit yang ringan, pujilah Allah ‘azza wa jalla (mengucapkan alhamdulillah), karena engkau tidak ditimpa sakit yang parah.

      Apabila engkau diberi sakit yang parah, pujilah Allah ‘azza wa jalla karena engkau tidak diberi sakit yang lebih parah dari sakitmu sekarang. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia akan menimpakan yang lebih berat.

      Apabila engkau diuji dengan berbagai penyakit, pujilah Allah ‘azza wa jalla dan bersyukurlah kepada-Nya. Sebab Dia tetap memberimu akal yang sehat. Seandainya Dia menghendaki, niscaya akan Dia cabut akal tersebut darimu.

       

      Pujilah Allah karena masih memberikan penglihatan kepadamu. Engkau masih dapat melihat orang-orang di sekitarmu. Engkau masih dapat membaca Kitabullah yang mulia.

      Pujilah Allah karena masih memberi kesehatan untuk lisanmu sehingga dapat engkau gunakan untuk berzikir. Dia masih memberimu pendengaran hingga engkau dapat mendengar bacaan zikir dan kalimat yang baik.

      Betapa banyak manusia yang berangan-angan memiliki salah satu saja dari apa yang masih engkau miliki.

       

      ‘Urwah bin Az-Zubair rahimahullah pernah ditimpa musibah berupa kematian putranya. Di sisi lain, ia sendiri menderita sakit pada tubuhnya. Dengarkanlah ucapannya kepada Rabbnya yang sangat penyayang,

      “Ya Allah, aku dahulu memiliki tujuh putra, lalu Engkau ambil satu dan Engkau sisakan enam untukku. Aku dahulu memiliki empat anggota tubuh (dua tangan dan dua kaki –pen.) lalu Engkau ambil satu darinya dan masih tersisa tiga untukku.

      Sungguh, ketika memberikan musibah, Engkau masih memberikan kelapangan. Ketika mengambil sesuatu dari hamba-Mu, sungguh Engkau tetap menyisakan untuknya.” (Siyar A’lamin Nubala’, 4/431)

       

      Diriwayatkan bahwa Umar ibnul al-Khaththab radhiallahu ‘anhu berkata, “Tidaklah aku ditimpa satu musibah, kecuali pada diriku ada empat kenikmatan yang Allah berikan:

      1. Musibah itu tidak menimpa agamaku,
      2. Musibah itu tidak lebih besar,
      3. Aku tidak diharamkan untuk ridha menerima musibah tersebut,
      4. Aku mengharap pahala dari Allah ‘azza wa jalla dengan musibah yang menimpaku.”

      (Ma’al Maridh, hlm. 23)

       

      Faedah Sakit

      Saudariku muslimah…

      Kita diperintah untuk memohon kesehatan kepada Allah ‘azza wa jalla, berupaya menempuh sebab-sebab kesehatan dan mengobati penyakit dengan obat-obatan, ruqyah, doa-doa yang ma’tsur (yang disyariatkan), latihan-latihan tubuh yang bermanfaat, dan semua hal yang tidak dilarang oleh syariat.

      Akan tetapi, apabila Allah ‘azza wa jalla tidak segera memberikan kesembuhan kepadamu, ketahuilah bahwa sakit yang sedang menimpamu ini memiliki faedah yang banyak. Ia akan memberikan kebaikan bagimu di dunia dan di akhirat.

       

      Di antara faedahnya:

      1. Mendapat pahala dari Allah ‘azza wa jalla

      Ini akan didapat oleh hamba jika dia disertai keimanan dan kesabaran. Dia tidak berkeluh kesah, menyesali takdir, tidak pula berburuk sangka kepada-Nya.

      Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

              إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

              “Sungguh, besarnya balasan bersama dengan besarnya musibah. Sungguh, apabila Allah ‘azza wa jalla mencintai suatu kaum, Dia akan menguji mereka. Siapa yang ridha, dia akan memperoleh keridhaan. Siapa yang murka, ia akan beroleh kemurkaan.” (HR. at-Tirmidzi no. 2396 dan Ibnu Majah no. 4031dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu; dinyatakan hasan oleh asy-Syaikh al-Albani dalam ash-Shahihah no. 146 dan al-Misykat no. 1566)

       

      1. Menyucikan dirinya dari dosa-dosa, menutupi kesalahan, dan mengangkat derajatnya.

      Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

              مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

              “Tidaklah menimpa seorang mukmin satu kepayahan pun, tidak pula sakit yang terus-menerus, tidak pula kecemasan, kesedihan, gangguan, dan kesusahan sampai pun hanya duri yang menusuknya, kecuali Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya dengan sebab itu semua.” (HR. al-Bukhari no. 5641, 5642 dan Muslim no. 2573 dari Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu ‘anhu)

       

              مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُشَاكُ شَوْكَةً فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا كُتِبَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَمُحِيَتْ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ

              “Tidak ada seorang muslim pun yang tertusuk duri dan ditimpa sakit yang lebih besar dari itu, melainkan dengan sebab itu Allah akan mengangkatnya satu derajat dan menghapus satu kesalahannya.” (HR. Muslim no. 2572 dari Aisyah radhiallahu ‘anha)

       

      1. Dicatat baginya pahala amalan sunnah yang biasa dia lakukan saat sehat, meski tidak dikerjakan saat sakit.

      Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

              إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا

              “Apabila seorang hamba sakit atau safar (bepergian jauh), dicatat untuknya amalan semisal yang dia amalkan saat tidak safar dan sehat.” (HR. al-Bukhari no. 2996)

       

      1. Tunduk dan berpasrah diri kepada Allah ‘azza wa jalla sering dilakukan hamba ketika musibah datang menimpanya, termasuk ketika sakit.

      Allah ‘azza wa jalla berfirman,

                وَإِذَا مَسَّ ٱلنَّاسَ ضُرّٞ دَعَوۡاْ رَبَّهُم مُّنِيبِينَ إِلَيۡهِ

              “Apabila satu kemudharatan menimpa manusia, mereka pun berdoa kepada Rabb mereka dalam keadaan kembali kepada-Nya.” (ar-Rum: 33)

       

      Sakit juga dapat mengobati penyakit hati, seperti sombong, bangga diri, riya’, dan sebagainya.

       

      1. Sakit adalah salah satu tanda kecintaan Allah kepada hamba jika dia jalani dengan sabar dan ridha.

      Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

              مَنْ يُرِدْ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ

              “Siapa yang Allah inginkan kebaikan baginya, akan Dia timpakan musibah padanya.” (HR. al-Bukhari no. 5645) (Ma’al Maridh, hlm. 32—39 secara ringkas)

       

      Sakit adalah Pelajaran

      Sakit yang menimpamu, wahai saudariku, adalah salah satu pelajaran tauhid dan iman. Ini akan ditunjukkan dengan perbuatanmu tatkala sakit itu datang. Adakah tauhidmu bertambah, adakah imanmu bertambah?

      Dengan sakit tersebut, engkau tahu bahwa dirimu lemah. Engkau hanyalah seorang hamba yang tak berdaya di hadapan kekuasaan ar-Rahman.

       

      Ketahuilah, wahai saudariku, kehidupan yang sehat sejahtera, hidup yang sempurna adalah kehidupan setelah kehidupan dunia ini, di dunia yang sedang kita pijak ini. Dunia adalah tempat kesulitan dan kepayahan.

      Allah ‘azza wa jalla berfirman,

                لَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ فِي كَبَدٍ ٤

              “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.” (al-Balad: 4)

       

      Karena itu, sabarlah dengan kepayahan yang sebentar, untuk menuju kebahagiaan yang kekal di negeri keabadian.

      Ketahuilah, janji yang diberikan Allah ‘azza wa jalla kepada hamba yang bersabar sangat tinggi nilainya. Ketahuilah, janji yang sangat bernilai itu adalah jannah.

              Wallahu a’lam.

       

      Ditulis oleh al-Ustadzah Ummu Ishaq Al-Atsariyyah

      Tags: ketika sakit
      Previous Post

      Sunnah-sunnah Fithrah (Masalah Khitan)

      Next Post

      Cinta Dunia Merupakan Dosa Besar

      Related Posts

      Saat Pengabulan Doa

      Saat Pengabulan Doa

      Oleh Redaksi
      03/12/2020
      0

      Allah Yang Maha Penyayang pasti mengabulkan doa-doa hamba-Nya, karena Dia Yang Mahatinggi telah berfirman, وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌۖ...

      Allah ‘azza wa jalla Menghalangi Antara Seseorang & Kalbunya

      Mencintai Allah

      Oleh admin
      07/11/2020
      0

      Kita hidup di dunia ini hanyalah untuk beribadah kepada Sang Pencipta, karena memang itulah tujuan kita diciptakan. وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ...

      Next Post

      Cinta Dunia Merupakan Dosa Besar

      Memaknai Tauhid

      Aktual

      Hukum Shalat di Tempat Tidur

      Oleh Redaksi
      23/01/2021
      0
      Memakai Minyak Wangi untuk Shalat
      Aktual

      Pertanyaan: Apa hukum shalat wajib (jika ada uzur) dan shalat rawatib atau nafilah di atas tempat tidur/kasur atau spring bed?...

      Selengkapnya

      Istigfar yang Paling Bagus

      Oleh Redaksi
      22/01/2021
      0
      Memakai Minyak Wangi untuk Shalat
      Aktual

      Pertanyaan: Manakah yang lebih utama? Lafaz astaghfirullahal 'adzim, astaghfirullah, atau astagfirullah wa atubu ilaih? Jawaban: Istigfar dalam zikir setelah shalat...

      Selengkapnya

      Artikel Terbaru

      Kafarat Tebusan Sumpah
      Asy Syariah Edisi 035

      Kafarat Tebusan Sumpah

      Oleh Redaksi
      30/12/2020
      0

      Pertanyaan: Apa kafaratnya bila seseorang melanggar sumpahnya? Apakah dibolehkan mengganti kafarat tersebut dengan uang? Jawab: Al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts al-‘Ilmiyah...

      Selengkapnya
      Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

      Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

      28/12/2020
      Nabi Adam Dikeluarkan dari Surga

      Nabi Adam Dikeluarkan dari Surga

      25/12/2020

      Audio Terbaru

      Cadar & Celana Cingkrang, Simbol Radikalisme?

      Cadar & Celana Cingkrang, Simbol Radikalisme?

      Oleh Redaksi
      31/10/2020
      0

      Pertanyaan: Apakah cadar dan celana panjang di atas mata kaki (cingkrang) adalah simbol radikalisme, atau simbol anti-merah putih NKRI? Pertanyaan...

      takaran 1 sho' zakat fitrah

      Ukuran Zakat Fitrah Sesuai Ukuran Sha’ di Zaman Nabi

      Oleh Redaksi
      22/05/2020
      0

      Tanya: Bismillah Telah beredar luas sebuah potongan video yang berisi penjelasan ukuran zakat fitrah sesuai ukuran sha’ di zaman Nabi,...

      Tolak Bencana musibah dengan Takwa

      Tolak Musibah dengan Takwa

      Oleh Redaksi
      13/05/2020
      0

      Link Download Audio Untuk menolak bala tersebut... Untuk menolak musibah tersebut, solusi yang Allah dan Rasul sebutkan...

      nasihat untuk tenaga medis terkait wabah covid19

      Nasihat dan Dukungan untuk Tenaga Medis Terkait Covid-19

      Oleh Redaksi
      27/03/2020
      0

      Link Download Audio Kepada para tenaga medis yang berkecimpung dalam penanganan pasien virus Corona (Covid-19), saya menasihatkan...

      Majalah Asy Syariah (versi digital)

      Selain versi cetak, tersedia pula Majalah Asy Syariah dalam versi digital, Untuk membaca versi digital, Anda bisa mengunduhnya di Smartphone Android anda dengan menggunakan Aplikasi Google Play Book

      KUNJUNGI MAJALAH ASY SYARIAH DI GOOGLE PLAY BOOK

      AsySyariah edisi khusus 02 Mengapa Teroris Tidak Pernah Habis?

      Kontak

      Redaksi: 0813-2807-8414
      Sirkulasi: 0858-7852-5401
      Layanan: 0823-2741-2095
      Email: asysyariah@gmail.com

      Tentang Majalah AsySyariah

      Majalah AsySyariah adalah Majalah ahlussunnah wal jamaah di Indonesia. Membahas dan menampilkan pembahasan artikel berdasarkan Al-Qur’an dan As Sunnah dengan apa yang di pahami oleh generasi awal umat ini.

      Alamat

      Jl. Titi Bumi - Potrojoyo 2 No. 082 (gg. Kenanga 26B) RT 01 Patran, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55599

      • Majalah Islam AsySyariah
      • Pengiriman
      • Daftar Agen

      © 1442 H Majalah Asy Syariah
      Web Desain oleh DakwahStudio.

      No Result
      View All Result
      • Beranda
      • Majalah
        • Tebar Asy-Syariah
        • Daftar Agen
        • Majalah Asy Syariah – Digital
      • Tanya Jawab
      • Artikel
      • Audio
        • Audio Tanya Jawab
        • Audio Kajian
        • Audio Khutbah Jumat
        • Audio Kutipan
      • Ebook

      © 1442 H Majalah Asy Syariah
      Web Desain oleh DakwahStudio.